Sedatigede, 2025 — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berdikari Abadi, Desa Sedatigede, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, makin dikenal luas.

Kali ini, BUMDes yang bergerak di bidang pengelolaan sampah itu menerima kunjungan dari tim InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) yang terdiri dari perwakilan tiga provinsi yakni Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat pada Kamis, (22/5).

Dalam kunjungannya, ITDC juga menggandeng Robries, sebuah perusahaan yang ahli dalam mengubah sampah menjadi produk upcycle.

Kunjungan bertujuan untuk meninjau langsung proses daur ulang sampah plastik yang dilakukan di BUMDes tersebut.Proses pengelolaan daur ulang dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah Tetap (TPST) Desa Sedatigede. Dalam proses pengelolaannya, limbah plastik yang sebelumnya tidak bernilai disulap menjadi berbagai produk fungsional seperti meja, kursi, dan furniture kreatif lainnya.

Kehadiran tim ITDC menunjukkan apresiasi dan ketertarikan mereka terhadap model pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Selain itu, kunjungan ini juga menjadi langkah awal kerja sama lintas daerah dalam mendorong pengembangan ekowisata dan ekonomi sirkular di wilayah Indonesia Timur.

"Kami sangat terinspirasi dengan inisiatif yang dilakukan BUMDes Berdikari Abadi dan Robries. Model seperti ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia," ujar Ghandi Sunarto selaku perwakilan dari ITDC Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Selain melihat kebermanfaatan yang positif dari pengelolaan sampah, ITDC juga menilai manfaat lain dari pengelolaan ini adalah potensi pemberdayaan masyarakat sekitar desa dalam hal sosial dan lingkungan dalam membentuk keberlanjutan tata kelola lingkungan hijau.

Khusaini selaku Direktur BUMDes Berdikari Abadi Desa Sedatigede juga mengatakan, efek dari sampah yang sudah dikelola ini secara tidak langsung selain membentuk tata kelola lingkungan yang hijau juga membentuk habit atau kebiasaan masyarakat membuang sampah. Dari yang awalnya sepele berubah mindset menjadi lebih tertata karena selain mengurangi timbunan sampah juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa. (*)